Halaman

Memaparkan catatan dengan label Melayu. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Melayu. Papar semua catatan

Rabu, 18 Disember 2013

MARI BELAJAR UNTUK TIDAK MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN

Entah mengapa, ada dari kita yang cenderung untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Lihat saja betapa mudahnya seseorang menuntut dan mengkritik orang lain. Sebenarnya boleh saja mengkritik teman atau siapa pun, tapi dalam menyampaikan kritik, saran atau sebuah koreksi, sebaiknya kita tetap menghormati orang yang kita kritik. Kerana itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang BAIK, RAMAH dan LEMBUT. Dan jangan pernah menyampaikan dengan cara yang langsung menyudutkan dan menyalahkan, tapi kemukakanlah pendapat kita dengan cara yang baik, santun dan bijak.

Berkatalah yang baik atau diam. Ya, kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tidak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaihi) Lalu dalam hadist lain disebutkan: “Allah SWT memberi rahmat keapda orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.”

(HR. Ibnul Mubarak)

Demikianlah, lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, mentertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, dsb.

Dalam mengkritik, kita harus bijak, kita juga harus memusatkan perhatian pada kemampuan orang yang kita kritik. Carilah satu kelebihan dalam diri orang tersebut. Walaupun tampaknya dimata kita kemampuannya kecil dan kita masih bisa jauh lebih baik dari orang tersebut. Namun, cobalah bertanya pada diri sendiri, bagaimana bila kita berada di posisi orang yang kita kritik, tanpa mempertimbangkan sedikitpun, kebenaran dan kemampuannya?

Kita juga harus memeriksa kembali apa motif kita mengkritik (tanyakan dengan jujur pada diri sendiri). Dan tanyakan juga apa keuntungan yang kita raih setelah mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Karena, apabila yang namanya kritik itu, hanyalah sebuah upaya untuk menonjolkan konsep tentang diri sendiri. Atau kadang untuk membuktikan bahwa kita lebih baik dari orang yang kita kritik. Maka segeralah berhenti untuk mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Ketahuilah, tidak ada orang yang luput dari salah dan khilaf, dan begitupun diri kita.

Daripada kita terus menyibukkan diri sendiri dengan mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang lain, bukankah lebih baik kita berpikir positif. CUba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, sudah mampukah kita berbuat lebih baik dari orang yang kita kritik atau kita cari-cari kesalahannya? 

Seorang ahli hikmah berkata, aku tidak pernah menyesali apa yang tidak aku ucapkan, namun aku sering sekali menyesali perkataan yang aku ucapkan. Ketahuilah, lisan yang nista lebih membahayakan pemiliknya daripada membahayakan orang lain yang menjadi korbannya.

(mengutip perkataan, Dr. Aidh Bin Abdullah Al-Qarni. M.A.)

Kita sebagai umat islam memang sudah sepatutnya untuk tidak mencari-cari kesalahan orang lain lalu menyebarkannya apalagi berusaha mempermalukan orang tersebut didepan umum, dengan menggunakan ilmu/kepandaian kita.

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: ”Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan dan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara”

(H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563).

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”

(QS. Al Hujuraat [49] : 12)

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: ”Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka kata Nabi saw: “engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu? Jawab Nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah mengghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya.”

(HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

Abdullah bin Umar ra menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, ” suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi :”Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari cari aurot mereka. Karena orang yang suka mencari cari aurot saudaranya sesama muslim, Allah akan mencari cari aurotnya. dan siapa yang dicari cari aurotnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya (HR. At Tirmidzi no. 2032, HR. Ahmad 4/420. 421, 424 dan Abu Dawud no. 4880. hadits shahih) (keterangan: yang dimaksud dengan aurot disini adalah aib/cela atau cacat, kejelekan dan kesalahan).

Bagi seorang mukmin yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah, wajib mengerti bahwa “perkataan” itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab: amalan baik maupun buruk. Karena pena Ilahi tidak meng-alpakan, tidak pernah lalai ataupun menghapuskan satupun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal. Ingatlah bahwa semuanya, kelak harus kita pertanggung jawabkan. 

sumber: jalandakwahbersama.wordpress.com

ADALAH LEBIH BAIK JIKA KITA LIHAT KELEMAHAN DIRI SENDIRI DARI SIBUK MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN. HAYAT YANG ADA KINI SEMAKIN HARI SEMAKIN PENDEK, INGATLAH GUNAKAN NIKMAT HAYAT YANG ALLAH TELAH BERIKAN SEBAIK MUNGKIN. SEMOGA KITA SEMUA TERHINDAR DARI SIFAT TERCELA..MARI PERBAIKI DIRI BERSAMA. 

Khamis, 12 Disember 2013

Melayu Melukut Di Bumi Sendiri





Terang-Terang DAP Tulis Mahu Hapuskan Keistimewaan Bumiputra


Kepada rakyat Malaysia, masa masih ada untuk anda buat keputusan. Bukti apa agenda yang DAP hendak lakukan kepada kaum bumiputra telah jelas terbentang depan mata anda sekarang. Jangan sesekali beri undi kepada DAP, PAS dan PKR jika tidak mahu segala keistimewaan bumiputra dihapuskan. 

Pas boleh kata mereka akan jaga keistimewaan bumiputra. Jangan percayakan Pas....Mereka nak jaga kalimah Allah pun tak boleh hingga terpaksa bersetuju dengan DAP. Perjuangan negara islam mereka sendiri pun mereka gugurkan, bagaimana mereka nak jaga kita ?

Tekanan terhadap kita wajar diambil positif, jangan merungut tak menentu – Aspan Alias

Keadaan politik semakin hari semakin rumit walaupun telah melalui pemilihan dalam pilihan raya lalu. Tidak ada perkara yang tidak dipertengkarkan dan tiada pula penyelesaiannya sehingga hari ini. Kita mengharapkan selepas sahaja pilihan raya lalu semuanya akan kembali teratur dan tidak menyemakkan pemikiran orang ramai lagi. Tetapi ia masih menjadi masalah kerana semua pihak menjadikan semua perkara sebagai masalah.
Tiada satu pihak pun yang berasa aman kerana setiap hari ada sahaja isu yang berbangkit dan menjadi polemik politik rakyat. Kita mesti memahami yang hidup kita bermasyarakat. Apabila hidup bermasyarakat, kita tidak boleh bebas dalam semua hal kerana kita perlu memahami perasaan semua pihak dan tidak boleh melakukan semua perkara sesuka hati.
Negara kita telah diabaikan sebegitu lama kerana menumpukan hanya kepada pembangunan fisikal yang dianggap satu-satunya cara untuk ‘nation building’. Apabila terbangun bangunan yang tinggi-tinggi dan jambatan yang panjang-panjang itu dianggapnya mencukupi untuk membangunkan sesebuah negara.
Pembangunan insan yang berkualiti diabaikan, perhubungan diantara kaum bukan sahaja dibiarkan merosot malahan isu perkauman dimainkan kerana politik bangsa-bangsa mereka sendiri yang dilakukan oleh kedua-dua belah pihak yang bertentangan. Pihak yang memerintah pula memainkan isu perkauman untuk menuntut bangsanya bersatu dan sentiasa menakut-nakutkan orang Melayu tentang bahayanya ‘invasions’ bangsa lain dalam ekonomi dan politik.
Di pihak yang lain dari pembangkang pula tidak bercakap secara terbuka memainkan isu perkauman mereka tetapi memainkannya dengan senyap untuk mengaut segala-galanya melalui tindakan halus yang sangat merbahaya dan menakutkan bangsa lain. Mereka tidak mahu mengikut semangat kebangsaan negara dan tidak mengikuti dalam membina  semangat perpaduan yang akan menyatukan negara sebagai matlamat ‘ultimate’ kita semua.
Khairy telah menyebutnya dalam ucapan beliau dalam perhimpunan agung Umno baru-baru ini yang menuduh syarikat-syarikat bukan Melayu tidak gemar mengambil bangsa Melayu sebagai kakitangan pengurusan syarikat mereka. Syarikat-syarikat ini menyekat penglibatan orang Melayu dalam ‘conglomerates’ mereka dengan menekan kemahiran berbahasa mandarin sebagai syarat untuk berkerja dalam syarikat mereka. Kita boleh melihat buktinya jika kita meneliti iklan-iklan peluang perkerjaan dalam akhbar-akhbar tempatan kita.
Umno tidak mengambil perhatian dalam isu ini, dan tidak ramai pun yang sedar tentang berlakunya perkara sebegini dalam negara kita, dan ini adalah satu fenomena baru dalam industri pekerjaan-pekerjaan di negara ini.
Umno sepatutnya menjadikan tindakan negatif bangsa bukan Melayu ini sebagai cabaran dan mengusahakan dalam membentuk dasar yang boleh membina bangsa Melayu yang diperjuangkannya dengan menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa yang wajib lulus atau setidak-tidaknya menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh semua bangsa termasuk bangsa Melayu di samping mengekalkan bahasa melayu sebagai bahasa kebangsaan kita.
Umno sepatutnya menerima ini sebagai cabaran dan untuk kebaikan bangsa Melayu yang lebih progresif dari memendam rasa sedih dan pilu kerana ‘apa yang orang Cina buat kepada mereka’. Tidak berhenti memekik tetapi tidak pula mahu menambah kekuatan dengan ilmu tambahan seperti memahirkan diri berbahasa Mandarin ini.
Walaupun tindakan kaum itu boleh diandaikan sebagai ‘insubordination’ terhadap dasar kerajaan negara kita, orang Melayu pimpinan Umno wajar mengambilnya sebagai cabaran untuk kebaikan bangsanya sendiri bukanya mundar mandir dengan marah-marah.
Apa yang disebut Khairy dalam Perhimpunan itu ada kebenarannya yang jelas. Tetapi Khairy mesti berusaha untuk menjadikan isu ini sebagai peluang untuk memperbaiki orang Melayu, khususnya yang muda-muda untuk meningkatkan penguasaan orang Melayu dalam bahasa Mandarin ini.
Orang muda mungkin tidak melihat bagaimana orang Cina sangat tidak berpuas hati apabila bahasa Melayu ini dijadikan bahasa wajib dalam sekolah-sekolah kebangsaan dan menjadi syarat lulus untuk mendapatkan sijil persekolahan mereka. Tetapi dalam mereka tidak berpuas hati mereka mengambil cabaran ini dan dalam masa kurang dari sedekad anak-anak muda bangsa Cina telah mahir dalam bahasa Melayu dan telah menyaingi malahan melebihi pencapaian dalam bahasa Melayu ini dari orang melayu sendiri.
Cucu saya sendiri mengambil ‘tuition’ bahasa melayu dengan seorang guru dari bangsa Cina. Inilah cabaran bagi orang Melayu untuk bersaing bukannya untuk merungut dan merasa rendah diri sehinggakan memekik kehulu kehilir memainkan sentimen perkauman yang menebal.
Kita belajarlah secara beransur-ansur dan tidak perlu bergegas jika tiada kemampuan untuk bergegas itu. Kata orang tua-tua, ‘kerja beransur tidak bertahan’. Ia akan tetap mendapat kejayaan.
Kepada mereka yang berebut-rebut hendak kuasa itu, buatlah kerja dan penuhi tanggungjawab setelah mendapat kuasa dan tempat yang tinggi itu. Jangan pula menjadi dedalu yang hanya hidup diatas kesusahan dan pengorbanan orang lain. – aspanaliasnet.blogspot.com, 11 Disember, 2013.

Isnin, 9 Disember 2013

Gardenia perlu beri penjelasan

Pengurusan syarikat pengeluar roti Gardenia Bakery Sdn. Bhd. yang 30 peratus dikuasai oleh Padi Beras Nasional Berhad (Bernas) diminta menjelaskan tindakannya memberi sumbangan dana kepada portal propembangkang, Malaysiakini.
Ketua Pemuda UMNO Bahagian Cheras, Johari Yazid berkata, umum mengetahui pemegang saham terbesar di dalam Gardenia ialah Bernas yang dimiliki tokoh korporat, Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary.
“Umum juga mengetahui bahawa Malaysiakini adalah portal berita propembangkang yang hanya menghentam dan mencari kesalahan kerajaan pimpinan Barisan Nasional termasuk mempersoalkan fungsi Bernas.
“Apakah tujuan Gardenia menyokong Malaysiakini? Apakah sokongan ini telah mendapat persetujuan daripada Bernas? Apakah sokongan ini telah mendapat perkenan pemegang saham terbesar Gardenia?
“Oleh itu, Pemuda UMNO Cheras menuntut penjelasan Bernas dan juga Ketua Pegawai Eksekutif Gardenia, Yap Kim Shin mengenai tindakannya memberi sumbangan dana kepada Malaysiakini," kata beliau dalam kenyataan akhbar di sini hari ini.
Beliau mengulas laporan Malaysiakini hari ini yang bertajuk Gardenia tampil sokong dana bangunan M’kini memetik Kim Shin sebagai berkata, “syarikatnya menyokong usaha Malaysiakini untuk membawakan laporan dan pandangan dengan cara yang betul".
Tidak dinyatakan nilai derma yang diberikan oleh Gardenia itu dalam kempen Malaysiakini memungut derma bagi pembinaan bangunan baharunya di Petaling Jaya.
Laporan portal berita propembangkang itu turut memetik kenyataan Kim Shin bahawa Gardenia sendiri berkongsi pengalaman sama dengan Malaysiakini - menjadi sasaran kepada kritikan secara tidak adil.
“Saya rasakan perjalanan Malaysiakini selari dengan pembangunan Gardenia. Kita sama-sama melalui perjalanan panjang dan berliku untuk sampai di tempat kita berdiri sekarang," kata Kim Shin dalam laporan itu.
Johari mempersoalkan apakah Kim Shin sedar bahawa Malaysiakini lebih memihak kepada pembangkang dan laporan-laporan berita yang ditulis seringkali diputar oleh Malaysiakini dengan tujuan untuk memburukkan kerajaan.
“Tidak cukupkah dengan isu bangsa Melayu ditindas dari segi ekonomi, kini hadir pula isu Gardenia yang seolah-olah tidak menghargai usaha kerajaan dan bangsa Melayu yang membantu syarikat Gardenia, dan ini yang dibalas oleh mereka," tegas beliau.


Skim bantu syarikat Bumiputera ke Bursa

Ekuiti Nasional Bhd (Ekuinas) memperkemas Skim Jejak Jaya Bumiputera (SJJB) dan akan melancarkan skim baru yang dipertingkatkan dalam tempoh terdekat bagi membantu syarikat Bumiputera berkelayakan disenaraikan ke Bursa Malaysia. 

Skim itu yang sebelum ini dikendalikan Unit Peneraju Agenda Bumiputera (TERAJU), adalah sebahagian inisiatif kerajaan untuk memperkasa ekonomi Bumiputera. Skim itu akan diletakkan di bawah Ekuinas sejajar pengumuman Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak pada Majlis Pemerkasaan Ekonomi Bumiputera, September lalu. 

Ketua Eksekutif Ekuinas, Datuk Abdul Rahman Ahmad, berkata ketika ini pihaknya sedang mengkaji semula skim itu bagi mengenal pasti kebaikan dan juga kelemahan atau kekurangan yang boleh ditambahbaik pada masa depan. 


Katanya, kajian itu sudah di peringkat akhir dan akan dibentangkan kepada Unit Perancangan Ekonomi (EPU) dan kerajaan sebelum diserahkan kepada Majlis Ekonomi Bumiputera (MEB) yang baru ditubuhkan untuk kelulusan.

“Jika segalanya berjalan lancar, kami menjangkakan skim yang telah ditambahbaik serta lebih komprehensif ini akan dapat diperkenalkan dalam tempoh terdekat,” katanya kepada BH di Kuala Lumpur, baru-baru ini.

Jumaat, 17 Mei 2013

Kembali kepada asas agama elak perpecahan

Umat Islam perlu kembali kepada asas ajaran agama dalam usaha mengembalikan perpaduan ummah, sekali gus mengelak berlakunya perpecahan dan permusuhan sesama mereka seperti tercetus di beberapa negara Islam di seluruh dunia kerana perbezaan ideologi. 

Raja Muda Perak, Raja Dr Nazrin Shah, berkata pencapaian hebat Nabi Muhammad SAW perlu dicontohi apabila berjaya menyatukan puak yang berperang, bagi mewujudkan keharmonian pada zaman kegemilangan baginda. Kehebatan Rasulullah perlu dijadikan inspirasi dalam mewujudkan semula keharmonian dalam dunia Islam yang kini berpecah, dengan umat Islam saling bermusuhan danberbunuhan sesama sendiri. 


Berbeza mazhab 

Cukup menyedihkan apabila kita melihat berlaku insiden keganasan, pertumpahan darah dan konflik sesama umat Islam seperti yang berlaku di Syria, Iraq dan Afghanistan hanya kerana berbeza mazhab dan ideologi masing-masing, katanya. 

Baginda berkata demikian ketika merasmi dan menyampaikan ucaptama pada Forum Keselamatan Dan Keamanan 2013: Islam Dan Diplomasi - Ke Arah Pencarian Keselamatan Manusia Sejagat di Institut Diplomasi & Hubungan Luar Negeri (IDFR), di sini, semalam. 

Hadir sama, bekas Perdana Menteri, Tun Abdullah Ahmad Badawi; Menteri Luar Qatar, Dr Khalid Mohammad Al Attiyah dan Pengerusi Institut Kajian Lanjutan Islam Malaysia (IAIS), Profesor Dr Mohammad Hashim Kamali. 
Raja Nazrin yang juga Penaung Diraja IDFR, berkata konflik sesama umat Islam, khususnya di Asia Barat dan Afrika Utara turut memberi persepsi negatif masyarakat antarabangsa terhadap Islam. 

Bawa kehancuran 

Konflik yang tidak berkesudahan membawa kehancuran, kehilangan nyawa tidak berdosa, terutama wanita dan kanak-kanak, selain kemusnahan harta benda menyebabkan berjuta umat Islam menjadi pelarian dan kebuluran. 

Justeru, Pertubuhan Persidangan Islam (OIC) disarankan perlu mencari inisiatif bagi mengembalikan kedamaian dan keamanan di rantau bergolak itu, selain memperjuangkan nasib umat Islam di Selatan Thailand, Selatan Filipina dan etnik Rohingya (Myanmar) daripada terus ditindas, katanya. 

Baginda turut menyatakan perasaan sedih melihat ramai umat Islam hidup dalam keadaan serba kekurangan dan dibelenggu kemiskinan, selain tidak mempunyai kemudahan pendidikan dan kesihatan yang sempurna.

Selasa, 14 Mei 2013

Suburkan 'Melayu tolong Melayu'

Konsep Melayu menerajui agenda nasional perlu diperhebat dalam kalangan ahli politik, agama, korporat serta kumpulan profesional bagi menjamin hak dan kepentingan kaum itu terus dipertahan. 

Setiausaha Agung Majlis Perundingan Melayu (MPM), Dr Hassan Mad, berkata ia wajar dijadikan asas kepada usaha menyatupadukan Melayu dalam pelbagai aspek, termasuk politik, pendidikan, agama, keselamatan dan ekonomi. Katanya, pendekatan ‘Melayu tolong Melayu’ perlu terus subur dalam setiap tindakan dan tidak harus dipersoalkan pihak lain kerana ia bukan perjuangan yang ada unsur perkauman.

 Beliau mengulas saranan bekas Timbalan Presiden PAS, Nasharudin Mat Isa yang mahu UMNO dan PAS menjadikan agenda penyatuan kedua-dua parti sebagai usaha berterusan demi mengukuhkan Islam dan memperkasakan bangsa Melayu di negara ini. 

Nasharudin berkata, PAS sudah memulakan usaha itu selepas Pilihan Raya Umum (PRU) 2008, tetapi tidak kesampaian. 

Elak kemaruk kuasa 

Mengulas lanjut, Hassan berkata kegagalan itu berlaku kerana ada segelintir pemimpin PAS yang kemaruk kuasa. 

“Ini halangannya, jika sifat kemaruk kuasa ini dapat dibuang, saya percaya agenda penyatuan dapat berjalan dengan baik demi keuntungan Melayu dan Islam,” katanya. 

Hassan berkata, MPM juga akan mewujudkan satu Jawatankuasa Gerak Kerja Nasional dalam masa terdekat bagi menghimpunkan semua pemimpin dan badan bukan kerajaan (NGO) Melayu. 

Jawatankuasa itu, katanya, bagi memperhalusi dan mencari mekanisma terbaik dalam mencapai agenda perpaduan Melayu dan Islam.

Khamis, 9 Mei 2013

Pengundi Cina berpaling tadah.


Apa yang jelas dalam pilihan raya kali ini ialah orang Melayu dan agama Islam kerugian besar. Tidak pernah dalam sejarah pilihan raya negara ini, perpecahan yang paling buruk di kalangan orang Melayu. Tidak ada parti Melayu yang untung, sebaliknya parti DAP mendapat kemenangan luar biasa. Parti itu memperoleh 38 kerusi Parlimen berbanding 28 pada tahun 2008.

Nampaknya sebahagian besar orang Cina telah membuat keputusan menolak Barisan Nasional (BN). Semua parti Cina dalam BN menunjukkan prestasi yang teruk. Perdana Menteri sendiri mengakui bahawa pilihan raya kali ini merupakan ‘tsunami kaum Cina’.
Bagi orang Melayu, ini masa yang baik bagi membuat muhasabah diri untuk melihat bagaimanakah retak yang nampaknya semakin menjadi belah di antara mereka sendiri. Orang Melayu bukan dalam keadaan yang kukuh daripada segi ekonomi dan kemahiran tertentu”
Hal seperti ini tidak seharusnya berlaku. BN merupakan gabungan parti-parti yang terdiri daripada pelbagai kaum. Formula ‘kongsi kuasa’ yang bermula sejak Merdeka lagi menjadi asas Perikatan dan kemudiannya BN.
BN harus membuat kajian mendalam mengapa penolakan itu berlaku. Sudah pastilah MCA akan mengotakan janjinya untuk mengkaji kedudukannya dalam BN sekiranya prestasi parti tidak baik dalam PRU-13. GERAKAN juga akan membuat penilaian serius apa yang berlaku.

Alangkah sayangnya kesempatan untuk bekerja dalam satu pasukan yang diwakili oleh semua parti yang berteraskan kaum-kaum di Malaysia tidak dapat dipertahankan.

Mungkin orang Cina sependirian dalam banyak hal. Mereka mahu didengar melalui saluran lain, bukan lagi MCA, GERAKAN atau SUPP di Sarawak. Mungkin juga MCA, GERAKAN dan SUPP sudah tidak lagi relevan bagi mereka.

Mungkin juga mereka lebih selesa dengan Pakatan Rakyat (PR) yang suara DAP terdengar kian lantang. Itu isu yang lain.....

Tapi kekalahan paling besar ialah orang Melayu dan agama Islam. Saya bukan mengatakan perpaduan Melayu hanya terhasil dengan BN dan UMNO. Tetapi sejarah membuktikan bahawa semakin berpecah Melayu, maka kepentingan dan suara Melayu akan semakin terhakis.

PRU-13 memberikan amaran baru pada UMNO. Sebagai parti yang lahir pada tahun 40-an, perlu dilakukan proses penjenamaan dan peremajaan semula. Datuk Seri Najib Tun Razak tidak boleh mengubah partinya dan BN dalam masa empat tahun.

Mandat baru ini merupakan kesempatan terbaik bagi beliau.....

Orang Melayu Kena Belajar

Beliau mengambil sikap yang betul bagi menangani isu polarisasi kaum yang ketara akibat PRU-13 – proses reconciliation yang harus segera berjalan. Ini bukan masa menghukum dan melepas dendam, ini masa untuk merapatkan jurang dan menetapkan agenda sebenar negara. Dalam keadaan hari ini, proses itu tidak mudah.

Bagi orang Melayu, ini masa yang baik bagi membuat muhasabah diri untuk melihat bagaimanakah retak yang nampaknya semakin menjadi belah di antara mereka sendiri.

Orang Melayu bukan dalam keadaan yang kukuh daripada segi ekonomi dan kemahiran tertentu. Orang Melayu masih jauh ketinggalan dalam banyak bidang....

Agama yang dianuti oleh orang Melayu juga sedang dicabar dengan cara yang luar biasa. Belajarlah dari kelemahan bangsa-bangsa yang lain.

Perpecahan akan hanya memburukkan keadaan.....

Rabu, 8 Mei 2013

Melayu Islam: PAS tetap bersama Pakatan Rakyat

PAS mengulangi pendirian tegas bahawa kerjasama parti itu dalam Pakatan Rakyat bersama DAP dan Parti KeADILan Rakyat (PKR) tidak merugikan orang Melayu dan Islam.

Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang berkata PAS akan meneruskan kerjasama dengan parti-parti dalam Pakatan Rakyat seperti DAP dan PKR selagi dapat mempertahankan Melayu Islam.

Namun, katanya jika kerjasama itu merugikan Melayu dan Islam, PAS tidak ragu-ragu untuk keluar dari Pakatan Rakyat.

“PAS memberi jaminan kerjasama dengan parti Pakatan Rakyat dengan DAP, dengan KeADILan (PKR) selagi dapat mempertahankan Melayu Islam. Sekiranya kerjasama itu merugikan Melayu Islam, merugikan Islam…PAS keluar dari Pakatan Rakyat dan tidak ada ragu-ragu lagi. Sehingga hari ini, kita (PAS) bersama Pakatan Rakyat.
Sehubungan itu, Ustaz Abdul Hadi turut menyangkal dakwaan Umno yang melabelkan PAS sebagai ‘kuda tunggangan’ DAP.

Sebaliknya, kata beliau, Umno telah lama menjadi kuda tunggangan kepada parti komponen Barisan Nasional (BN) seperti MCA, MIC dan Gerakan.

“Umno kata PAS jadi kuda tunggangan DAP. Umno sudah lama jadi ‘kuda tunggangan’ MCA, MIC dan Gerakan.

Mengapa tidak Pas dan UMNO bersatu,bersatu memperjuangkan Islam dan orang-orang Melayu .Kan lagi bagus daripada Melayu sesama Melayu bertelagah,yang untung bangsa asing,Sebab mereka makin bersatu hati dan kuat.Sedarlah wahai bangsaku!!!
Masyarakat Cina Malaysia didakwa "menolak salam persahabatan" yang dihulurkan oleh orang Melayu apabila sebahagian besar mereka mengundi Pakatan Rakyat dalam pilihan raya umum Ahad ini.

NONEIni ditegaskan oleh bekas Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir 
Mohamad dalam sidang akhbar khas di Putrajaya hari ini ketika menilai prestasi BN dalam pilihan raya umum ke-13.

Menurutnya, masyarakat Cina telah termakan "propaganda" DAP untuk menjatuhkan kerajaan "Melayu yang didakwa korup".

Beliau juga menolak tanggapan bahawa trend pengundian mencerminkan wujudnya jurang politik bandar dan luar bandar.

"Sekarang bandar meliputi kawasan pinggir bandar juga," katanya sambil menambah bahawa hasilnya Selangor telah menjadi sebuah negara yang majoriti Cina.

Beliau mengulangi pendiriannya bahawa kempen DAP adalah untuk membuat masyarakat Cina membenci orang Melayu.

Bagaimanapun, Dr Mahathir berkata beliau tidak dapat menolak kewujudan "Melayu yang tamak" untuk mendapatkan kuasa.

Menurutnya, terdapat tiga parti berasaskan Melayu, dan wujud keretakan dalam setiap parti, begitu juga Umno.

Malah, kata Mahathir, orang Melayu telah menjadi "pengemis di negara mereka sendiri".

"Jika orang Melayu tidak tamak, tidak akan berlaku 'tsunami Cina," tegasnya.

Perhatian untuk semua orang Melayu di Malaysia,kalau kita tak bersatu hati,kita akan jadi pengemis di negara sendiri.